Selasa, November 17, 2009

Nasehat guru kepada murid-muridnya

Wahai anakku sayang, semoga Allah memberimu petunjuk dan pertolongan untuk selalu beramal shalih. Sesungguhnya bagiku engkau ibarat anak yang berada di sisi ayah yang dicintainya, aku akan bahagia bila melihat dirimu berbadan sehat, berpendirian kuat, suci hati, berakhlaq mulia, menjaga adab, menjauhi perkataan tercela, lemah lembut dalam bergaul, menyayangi sesama, menolong fakir, belas kasih terhadap yang lemah, pemaaf, tidak meninggalkan shalat, tidak menunda-nuda waktu, untuk beribadah kepada Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Penguasamu.
Wahai anakku sayang, seandainya engkau mau menerima nasehat dari seseorang , maka akulah orang yang pantas untuk kau terima nasehatnya. Aku adalah gurumu, pendidikmu yang membantu memelihara jiwamu. Engkau tidak akan mendapat seorangpun yang lebih mengharapkan kebaikan dirimu sesudah orang tuamu kecuali aku (gurumu).
Wahai anakku sayang, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi nasehat yang patut untuk dipercaya. Karena itu terimalah dengan ikhlas segala nasehatku, dan amalkanlah dalam hidupmu serta dalam pergaulan dengan teman-temanmu.
Wahai anakku sayang, bila engkau tidak mengamalkan segala nasehatku dalam kesendirianmu, maka engkau tidak akan dapat mengamalkannya di kala bergaul dengan teman-temanmu.
Wahai anakku sayang, bila engkau tidak menuruti nasehatku, siapakah yang akan engkau ikuti ?, apakah artinya engkau memaksa dirimu untuk duduk dihadapanku?!
Wahai anakku sayang, sesungguhnya seorang guru menyayangi anak didiknya yang taat dan shalih, sukakah engkau bila guru yang telah mendidikmu tidak rela dan tidak mengharap suatu kebaikan atas dirimu ?
Wahai anakku sayang, sesungguhnya aku sangat mengharapkanmu agar selalu beramal shalih. Karena itu bantulah aku , yaitu dengan taat dan mengikuti nasehatku.
Wahai anakku sayang, akhlaq yang baik adalah hiasan bagi insan, baik bagi dirinya dalam bergaul dengan teman, keluarga dan sanak saudaranya. Karena itu, jadilah engkau seorang yang memiliki Akhlaqul Karimah, tentu setiap orang akan memuliakanmu dan menyayangimu.
Wahai anakku sayang, bila engkau tidak menghiasi ilmu dengan akhlaq yang mulia, maka ilmu itu akan lebih membahayakanmu daripada kebodohanmu. Karena orang yang bodoh dimaafkan karena kebodohannya dan tiada maaf bagi seorang yang alim (pandai) dihadapan manusia bila tidak menghiasi diri dengan akhlaq yang baik.
Wahai anakku sayang, jangan engkau hanya menanti saran dan kritik dariku, sesungguhnya mawas diri itu lebih utama dan lebih besar manfaatnya. ( dari buku “Selamatkan Akhlakmu” oleh Muh. Syakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar