Jumat, Juli 16, 2010

Mau cerite Hantu ahh, malam ini kan malam Jum'at..

Cerite ini ne bapak dapat dari kakeknya urang bini bapak. Die ne menceritekan dirinya sendiri yang memang tidak takut kan antu.

Suatu malam sekitar tahun 65 an ketika die balik dari nunton bioskop dengan tenangnya dan sambil bersiul-siul die mengayuh sepedanya menelusuri jalan setapak yang menuju kerumahnya. Rumahnya tidak jauh dari SMP N 4 sekarang ini.

Tak lama kemudian di bawah temaramnya sinar bulan purnama dan sorotan lampu sepedanya dia melihat sekilas bayangan berkelebat menyalib di depan sepedanya. Ah…ini hanya halusinasi saja, pikirnya dalam hati. Tetapi tak lama kemudian bayangan tersebut kembali berkelebat melintas dan menyalib sepedanya. Apa-apaan ini, pikirnya dalam hati. kok berkelebat bolak-balik di depan sepeda ini. Tidak biasanya seperti ini. Toh kalau hanya halusinasi biasanya kan cuma sekali, tetapi ini kok berkali-kali. Dan akhirnya dia berkesimpulan ini mesti hantu.

Betul saja…..beberapa menit kemudian sekitar 10 meter di depannya dia bisa melihat dengan jelas sebuah bayangan berbaju putih berkibar-kibar ditiup angin dengan wajah hitam buruk dan rusak. Tapi dia samasekali tidak takut. Dia lantas turun dari sepedanya dan….......apa yang dia lakukan ? Ya…....yang dia lakukan adalah mengejar hantu tersebut. Bayangkan…betapa beraninya dia. Lantas hantu tersebut berlari meloncat-loncat sambil cekikikan hi..hi..hi..hi..seperti pocong yang biasa kita lihat dalam film. Dia terus mengejar hantu tersebut. Tahu kamu kemana larinya hantu tersebut ? Ya ..kemana lagi, kalau bukan ke kuburan yang berada di belakang SMP N 4 itu. Akhir pengejarannya berakhir di suatu kuburan dimana sang hantu menghilang masuk kedalamnya.

Berikutnya tatkala dia membalikkan badannya mau kembali mendapatkan sepedanya yang dia tinggal cukup jauh, saat itulah dia tidak bisa melangkahkan kakinya lagi, katanya kakinya terasa begitu berat untuk dapat dilangkahkan dan seperti terasa mengalami kelumpuhan. Hal ini bukan disebabkan oleh rasa takutnya, karena dia sama sekali tidak merasa takut, tetapi "mungkin" karena hantu itu yang sedang memegangi dia. Nah..dalam keadaan seperti itu, lantas apalagi yang dia lakukan? mau tidak mau dia harus "ngerangkong" ( tahu ngerangkong..? ) di dalam semak-semak tersebut untuk kembali mendapatkan sepedanya.

Sesampainya di sepedanya, tentu saja dia tidak dapat menaikinya, yang dapat dia lakukan hanyalah seperti seorang anak kecil yang baru belajar naik sepeda laki, yaitu dengan mengepit sadel sepeda dengan ketiak untuk menompang seluruh berat badannya, tanpa dapat dikayuh. Dan dengan segala tenaganya yang masih tersisa, dia berjalan tertatih-tatih mendorong sepedanya tersebut untuk sampai kerumahnya.

Belum lagi sampai ke rumahnya, dari jauh dia sudah berteriak….Ya' Roooooooo ( panggilan akrab untuk istrinya ) , buka pintuuuuu…!!! Tergesa-gesa istrinya buka pintu dan dia segera melabrak pintu yang terbuka tersebut bergulingan masuk kedalam rumah. Dan tatkala dia sudah masuk kedalam rumah, saat itulah semua beban yang mengganduli dirinya menjadi hilang, dan kembali dia dapat berdiri dengan tegak. Istrinya mencecarnya dengan berbagai pertanyaan, tetapi dia diam saja karena dia khawatir istrinya yang jadi ketakutan nantinya.

Dia masih tidak jera nonton bioskop sendirian karena dia bukan tipe orang penakut. Terus dan terus saja nonton sampai akhirnya dia bertobat sendiri nonton bioskop setelah dia menunaikan ibadah haji ke Baitullah…...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar