Kamis, Februari 04, 2010

Ilmu = Agama = Filsafat ?

Seorang sarjana ITB, kira-kira 20 tahun silam mendapat kesempatan emas dari Badan Tenaga Atom PBB (IAEA) meninjau salah satu pusat penelitian nuklir dunia (CERN), yang boleh dikatakan sebagi "sarang" banyak pemenang Nobel, antara lain Enrico Fermi.
Waktu H (singkatan nama sang sarjana) ini tiba di pintu gerbang, ia diterima seorang penerima yang wajahnya menyerupai pendeta. Ia ditanya tujuan, asal-usul, keahlian, identitas dan sebagainya. H mengemukakan spesialisnya, dan menyatakan ingin ketemu ahli riset tersohor dunia di CERN, mungkin cuma sekedar menjabat tangannya. Lucunya, ia kemudian ditanya lagi, apakah ia mendalami filsafat Timur. si H mulai terkejut, jawabannya "tidak", baik itu Perjanjian Lama, Al Quran, Taoisme, maupun Tao Te Cing. Maka, "Kalau begitu, tak mungkin anda bisa bertemu dengan beliau-beliau itu,"kata Sang Penjaga.
"Astaga!" pikir H, apa-apaan ini. Dia pun bertanya balik, kenapa ia ditanya soal filsafat dan agama itu, bukankah CERN adalah pusat ilmu pengetahuan seperti fisika, nuklir, dan sejenisnya ?.
Panjang lebar si H dikuliahi riwayatnya sampai para Nobelis senior itu lari ke kitab agama dan filsafat. Konon, dengan didirikannya CERN, bukannya semakin banyak jawaban terhadap fenomena alam semesta ini dapat diperoleh, malah sebaliknya, CERN menjadi pusat penghasil pertanyaan-pertanyaan yang tampaknya tak berujung. Akhirnya, para pemikir se-level Einstein itu entah mimpi apa atau dapat ilham dari mana, yakinnn..bahwa jawabannya ada di kitab-kitab uzur tadi. Nahhhh...percayakah Anda ?
Sumber : Majalah AKU TAHU Agustus '88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar